Updating Results

18 Tips Bahasa Tubuh yang Perlu Diperhatikan Saat Wawancara Kerja

Asa Citra

Careers Commentator
Jangan sampai bahasa tubuhmu saat wawancara kerja menggagalkan usahamu untuk meraih awal karir yang cemerlang!

Dalam ilmu psikologi, bahasa tubuh termasuk dalam kategori pesan non-verbal yang menunjukkan berbagai hal tentang orang tersebut, misalnya niatnya, kepribadiannya, emosinya, dan bahkan pola pikirnya. Elemen yang termasuk dalam bahasa tubuh antara lain pandangan mata, ekspresi wajah, pola dan intonasi suara, postur tubuh, dan berbagai macam gerakan anggota tubuh.

Terkadang, seseorang tidak menyadari bahasa tubuhnya sendiri. Akan tetapi, seorang HRD yang bertugas melakukan wawancara kerja biasanya sudah sangat terlatih untuk membaca gerakan tubuh. Mereka bisa mendeteksi kandidat yang berbohong, membual, atau bahkan hanya berpura-pura tertarik dengan pekerjaan yang ditawarkan.

Agar bahasa tubuhmu tampak luwes dan meyakinkan saat wawancara kerja nanti, cobalah untuk mengikuti berbagai tips berikut ini:

1. Persiapkan Segalanya

Tanpa persiapan yang matang, kamu akan cenderung mudah panik dan gelisah. Sehingga, bahasa tubuhmu akan semakin kacau dan sulit dikendalikan. Maka, pastikan kamu sudah tidur dan makan yang cukup sebelum berangkat interview. Pastikan juga semua peralatan yang diperlukan sudah terbawa dan penampilanmu sudah cukup rapi.

2. Pilih Pakaian yang Nyaman

Poin ini mungkin terdengar klise. Namun, pakaian yang tidak nyaman bisa benar-benar memberikan distraksi saat wawancara. Ketidaknyamananmu akan membuatmu gelisah, dan nantinya bisa mengganggu bahasa tubuhmu tanpa kamu sadari. Ingat, dalam wawancara kerja, pakaianmu tidak harus mahal atau trendi, yang penting rapi dan professional.

3. Latihan Pernapasan

Merasa gugup dan gelisah saat wawancara kerja memanglah wajar. Akan tetapi, bukan berarti kamu bisa membiarkannya. Solusinya, kamu harus menguasai teknik latihan pernapasan agar bisa menenangkan diri dengan baik. Caranya adalah dengan menarik nafas sedalam mungkin dengan pelan, menahannya sejenak, lalu menghembuskannya kembali dengan perlahan.

Meski demikian, sebaiknya jangan lakukan hal ini di tempat yang terlihat orang lain. Pergilah ke kamar mandi agar privasi kamu lebih terjaga. Terkadang, trik ini perlu diulang berkali-kali sampai kamu merasa tenang.

4. Bawa Buku

Ada kemungkinan kamu akan duduk diam di ruang tunggu sembari menanti giliranmu untuk wawancara tiba. Di sini, besar resikonya kamu akan merasa gugup dan gelisah hingga bahasa tubuhmu akan kacau. Sementara, terlalu banyak membuka gadget pun bukan cara yang mengesankan untuk mengusir bosan.

Membaca buku pada situasi seperti ini adalah opsi yang cerdas. Selain menjagamu untuk tenang dan fokus, aktivitas ini akan menunjukkan impresi bahwa kamu cerdas dan memiliki semangat belajar.

5. Tenangkan dan Nyamankan Diri

Kunci untuk menguasai tubuhmu adalah ketenangan dan kenyamanan. Maka, jadikan hal tersebut sebagai prioritasmu. Sebelum berangkat interview, pikirkan hal-hal apa saja yang bisa mengganggu ketenangan dan kenyamananmu agar kamu bisa menghindarinya.

6. Tetap Jaga Sikap di Ruang Tunggu

Bahasa tubuh tiap kandidat sudah diawasi bahkan sejak berada di ruang tunggu. Oleh sebab itu, pastikan untuk menjaga sikap sembari menanti giliranmu wawancara. Banyak kandidat yang gagal pada sesi singkat ini karena menunjukkan sikap bosan, mengantuk, gelisah, tidak sabaran, dan bahkan mengeluh.

7. Tegak dan Tegap

Jaga posturmu untuk tetap tegak dan tegap baik pada saat duduk, berdiri, maupun berjalan. Terlalu lemas atau postur membungkuk akan mengesankan kamu malas, tidak tertarik, atau tidak percaya diri. Terlalu santai dan duduk bersandar akan membuatmu tampak tidak serius. Dan jika kamu diberi pertanyaan, condongkan bahumu ke depan sedikit untuk menunjukkan kamu tertarik dan fokus.

8. Senyum Manis

Awali pertemuan dengan senyuman untuk mencairkan suasana. Senyuman juga bisa mengartikan bahwa kamu siap bekerjasama dan bersemangat untuk menjalani pekerjaanmu. Sesekali, tersenyumlah lagi atau tertawa ringan saat suasananya tepat. Namun, janganlah tersenyum terlalu lebar atau dibuat-buat karena akan membuatmu tampak janggal.

9. Jabat Tangan

Pastikan kamu menjabat tangan dengan singkat namun tegas. Jangan terlalu lemah saat menjabat karena akan mengesankan kamu minder. Sebaliknya, juga jangan sampai terlalu kuat karena seolah kamu terlalu berambisi untuk mendominasi. Selain itu, pastikan juga untuk menatap mata orang yang kamu ajak berjabatan. 

10. Hindari Gerakan Gelisah

Menggigit jari, menggoyangkan kaki, berjalan mondar-mandir, mata yang melihat kesana kemari, dan semacamnya sangat perlu dihindari. Ini dapat diartikan kamu merasa bosan dan tidak sabar. Jika merasa gelisah, pergilah ke toilet untuk menenangkan diri dengan latihan pernafasan. Jangan sampai kegelisahanmu nampak jelas.

11. Kontak Mata

Menjaga kontak mata sangat diperlukan untuk membangun keterikatan dan menunjukkan minatmu. Selain itu, minim kontak mata juga mengindikasikan bahwa kamu sedang menghindar atau berbohong.

Meski demikian, bukan berarti kamu harus terus menatap mata interviewer karena justru akan membuatmu nampak aneh dan agresif. Inilah mengapa kamu harus tetap tenang dan nyaman saat wawancara. Jika kamu cukup menguasai diri, kontak mata akan terjaga secara alami.

12. Posisi Tangan

Pastikan telapak tanganmu tetap terlihat dan dalam posisi terbuka untuk menunjukkan bahwa kamu tidak sedang menyembunyikan sesuatu. Jika ada meja di depanmu, letakkanlah tangan di atas meja, namun hindari badan yang terlalu condong ke depan. Jika kamu duduk di kursi tanpa meja, letakkan tangan di pangkuanmu. Sesekali, gunakan gerakan tangan untuk mendukungmu saat berbicara agar terlihat lebih meyakinkan dan penuh semangat.

13. Hindari Menyentuh Wajah

Terlalu sering menyentuh wajah juga mengindikasikan kamu sedang gugup atau gelisah. Adapun gerakan menyentuh wajah yang dimaksud antara lain adalah menyeka hidung, mengucek mata, merapikan posisi kacamata, dan sebagainya. Sayangnya, terkadang orang tidak sadar saat melakukannya. Itulah pentingnya menguasai diri saat interview.

14. Cerminkan Lawan Bicaramu

Salah satu trik psikologis dalam menjalin keterikatan adalah dengan mencerminkan lawan bicaramu. Misalnya, saat interviewer mencondongkan badannya ke kiri, condongkanlah badanmu ke kanan sehingga kamu nampak seperti cerminnya. Namun, jangan berlebihan melakukan hal ini hingga orang tersebut menyadarinya.

15. Perletakan Barang

Jika kamu membawa tas saat interview, letakkanlah di lantai sebelah kursimu. Posisi ini akan memudahkan untuk mengambil barang jika diperlukan, namun tidak akan mengganggumu jika tidak diperlukan. Banyak orang memilih meletakkannya di pangkuan, yang mana justru akan lebih memancing gerakan-gerakan gelisah, misalnya seperti memainkan tali tas dengan jari-jari. 

16. Posisi Menulis

Jika kamu perlu menulis atau menggambar sesuatu saat wawancara kerja, pastikan postur badanmu tetap tegak saat melakukannya. Jangan lupa untuk sesekali kembali melihat ke arah interviewer agar kontak mata tetap terjaga. Letakkan pena saat tidak sedang menggunakannya dan posisikan tanganmu ke posisi netral kembali. 

17. Anggukan Ringan

Jika interviewer sedang berbicara, sesekali anggukan kepalamu dengan ringan. Ini akan menunjukkan kamu fokus mendengarkan dan sepakat dengan apa yang dikatakannya. 

18. Berlatih Jika Perlu

Jika kamu merasa bahasa tubuhmu kurang baik, luangkan waktu sebelum jadwal wawancara untuk melatih dirimu. Cobalah menjelaskan dirimu sendiri di depan cermin atau rekam videomu saat berlatih. Perhatikan bahasa tubuh mana yang perlu kamu perbaiki agar terlihat lebih tegas dan meyakinkan. Dengan banyak latihan, kamu akan lebih memiliki kesadaran akan tubuhmu, sehingga akan lebih pula bagimu untuk mengendalikannya.

Tidak seperti bahasa lisan, bahasa tubuh bukanlah sesuatu yang bisa kamu manipulasi secara spontan. Oleh karena itu, kamu harus benar-benar sudah menguasai dirimu sendiri sebelum masuk ke ruang wawancara.